Hai readers, kali
ini gue akan bercerita tentang sweet seventeen ketiga sohib gue.
Ketiga? U mean tiga
tiganya?
Yep! Kenalin nih
sohib sohib gue dari SMP. Ada Emilia Khaerunnisa, cewe berbehel calon arsitek
yang tulisannya baguuus banget dan punya daya kreativitas paling tinggi
diantara kita berempat. Terus ada Safira Nadwa Adauli, yang paling kecil dan
punya adik super kece yang nurut kalo di bully, calon insinyur elektro. Then,
Muamila Tami, calon bu guru fisika yang cabul, pinter akting, dan paling gokil
gegara candaannya yang renyaaah bgt kayak wafer. Haha. Kita berempat sahabatan
udah hampir 5 tahun, kecuali gue sama Tami yang lebih dulu menjalin
persahabatan #ea, udah 6 tahun lamanya.
Bosen? Ya enggak
sih, so far mereka seru seru aja. Masih asik. Masih konyol rempong gilak kayak
kalo kita ngumpul biasa.
Nah, ketiga sohib
gue tuh, ulang tahunnya ber-u-ru-tan. Emil di tanggal 29 Agustus, Safira 31
Agustus dan Tami di 5 September. Gue? Misah sendiri, menjelang akhir tahun,
bulan penuh salju dan penuh hujan *gimana jadinya?*
Okay, jadi dimasa
remaja ini, momen sweet seventeen bisa dibilang cukup penting. Kenapa? Simple,
a lot of people said that it's a first step to be mature. Bener gak sih? Umur
17 itu bisa dibilang masa peralihan menuju dewasa. Bisa jadi, tapi gak bisa jadi
juga #lukateapafa?. Dewasa itu kan gak mesti dilihat dari umur, ada yang masih
11 tahun tapi penampilannya udah dewasa kayak tante tante #gakgitu muahaha
Ngaco mulu dari
tadi, ya gitu deh intinya banyak orang beranggapan sweet seventeen itu penting!
Gak ada kan, yang nge-spesial-in sweet fifteen, sweet sixteen, or maybe sweet
twenty? It's so rare
And yeeesss sebagai
sohib yang baik dan penuh cinta, gue dan bantuan ketiga sohib gue bikin
surprise atau seenggaknya ngrayain this little moment buat ketiga sohib gue
lagi #mikirkeras
FIRST SWEET
SEVENTEEN, EMIL.
Kejutan yang takkan
indah jika dilihat dari materi, gunakan hati.
Pagi 29 Agustus,
kita bertiga (gue tami fira) nyuekin itu anak abis abisan. Gak nyapa, gak
ngliat, malah kesannya ngehindar. Haha, pas pulangnya nih, kita sepakat dari
bawah balkon bawa kertas tulisan happy sweet seventeen + cupcake. Terus keluar
deh si emil lewat balkon sesuai rencana dan ngliat tulisan kita dari atas.