Sabtu,
29 September 2012
Tujuh
bulan berlalu.. Tali pertemananku dengan Helen yang dulu sempat terputus,
kembali ku ikat, benar benar erat. Perlahan tapi pasti, kami saling berbagi,
sebagai sahabat. Helen sendiri yang memintaku begitu, sama halnya yang ia
lakukan dengan si Mumun yang ada di dunia maya. Kini, ia dan Mumun tak lebih
dari kata kakak dan adik. Begitu akrab. Ia ingin aku begitu, ia bisa
mengandalkanku dikala ia butuh, begitu juga denganku. Paling tidak ia tak
terlihat seperti mengharapkanku. Lagipula, selama ini aku tidak menyesal
bersahabat dengannya, sungguh. Helen sangat menyenangkan.
Pagi
ini begitu cerah, namun mulutku masih menguap lebar. Semalam pukul 11.30, aku
menyelinap keluar rumah dan pergi ke rumah Asya, sendirian tanpa Helen. Karena
rumah Helen terlalu jauh, dan ini tengah malam. Hanya dukungan dan doa yang ia
berikan untukku. Ya, tepat 29 September, Asya berulang tahun ke 16 tahun dan
kabar baiknya ia sedang tidak di Semarang. Semalam, blackforest yang sengaja
kupesan di toko roti “Strawberry” ku berikan padanya. Tulisan “Happy Birthday
Asya Andrian” dari cream menghiasi permukaan blackforest yang begituuuu lezat.
Beruntunglah, aku tak perlu bertemu orang tuanya dulu untuk bertemu Asya. Dia
sendiri yang membuka pintu. Ia terlihat begitu berbeda, meskipun masih memakai
piyama bercorak kartun Snoopy, ia masih tetap cantik. Ah, Asya tak pernah
sedetikpun terlihat tak cantik. Rambutnya yang dulu pendek sebahu kini panjang
melebihi rambut Helen. Wajahnya memancarkan sinar kedewasaan. Matanya semakin
berkilau. Ia bahagia, sekaligus kaget. Karena aku tak memberitahu kedatanganku
sebelumnya, tentu saja karena ini semua ide Helen demi kejutan untuknya.